Mengenal Kota Dingin "Takengon"

Ya, pasti anda telah akrab dengan sebutan Kota ini. Kota yang terletak di tengah-tengah Aceh juga disebut sebagai dataran tinggi Gayo. Tidak heran jika suhu di kota ini mencapai 20 derajat celcius. Untuk mengakses Kota Takengon, dapat ditempuh dengan waktu 12 jam dari arah Timur yaitu dari Medan, sedangkan dari arah barat atau dari Banda Aceh hanya memakan waktu 10 jam.

Dataran tinggi menjadi ciri khas tersendiri dari kota ini, tempat yang strategis dan sumber daya alam yang melimpah ruah. Takengon juga satu-satunya di Aceh yang memiliki Danau yang indah yaitu "Danau Lut Tawar" . Tidak heran jika Takengon menjadi salah satu objek wisata di Aceh yang menyediakan alam yang menakjubkan. Tidak hanya wisatawan domestik yang mengunjungi keistimewaan kota dingin ini, tapi turis asing pun ikut andil didalamnya. Selain itu anda langsung dimanjakan dengan keindahan tebing-tebing dan pengunungan yang mengelilingi Danau ini, sehingga menjadi kepuasan tersendiri bagi siapa saja yang melihatnya.Di sekitaran Danau ini, anda dapat mengunjungi objek wisata lainnya, seperti Gua Loyang Koro, Gua Putri Pukes, Ujung Paking / Taman Apel, Pante Menye dan objek wisata alam seperti Mengaya Waterfall, Pantan Terong / Mountaint High Land dan banyak lagi. Disamping itu Takengon juga salah satu penghasil kopi terbesar di wilayah Aceh, dan telah menembus pasar dunia. Beragam suku budaya telah berkembang di kota dingin ini, salah satunya dengan masuknya budaya-budaya dari luar kota takengon sendiri. Di gambarkan dengan berbagai suku yang telah berbaur dengan masyarakat sekitar, yaitu suku Aceh, Padang, China, Batak, Jawa  dan suku Gayo sendiri.

Komoditi utama di Takengon adalah bidang perkebunanan, pertanian, perikanan dan perdagangan, sehingga Takengon mampu mengekspor hasil sumber alamnya ke berbagai wilayah di Aceh dan Sumatra. Hal ini mampu menunjang devisa bagi wilayah Takengon sendiri, karena sebagai jantung penghasil kebutuhan pokok. Menarik bukan? Seiring perkembangan jaman, Takengon telah menjadi kota yang patut dibanggakan sampai saat ini, semakin banyak orang yang ingin menggali lebih dalam kebudayaan kota ini. Perkembangan pariwisata yang semakin memadai, membuat banyak investor-investor asing menanam sahamnya di kota ini, bukan tidak mungkin jika masa yang akan datang Takengon telah menjadi kota yang berstandar dunia. "Semakin banyak orang yang datang ke suatu daerah terntentu, maka akan berdampak bagi perkembangan wilayah itu sendiri".  Takengon kini telah menjadi kota pariwisata di wilayah Aceh.

  

Kebun Apel di Ujung Paking Park, di pinggiran Danau Lut Tawar Takengon.

  

 Kota Takengon di malam Hari (nampak dari Puncak Singah Mata).

Sekilas Takengon, dari sudut pandang budaya yang menjadi ciri khas tersendiri. Saya sendiri merekomendasikan anda dapat berkunjung ke kota ini, selain anda di suguhi dengan keindahan alammnya, anda juga akan merasakan berbagai masakan khas kota dingin ini, diantaranya pengat gayo, ikan bakar + cecah terasi  dan menu hidangan lainnya.

  

Jika anda ingin liburan ke kota dingin ini, anda pasti merasakan pengalaman yang tak ternilai harganya, karena memberikan kepuasan tersendiri buat anda. Suhu yang sejuk memberikan tantangan tersendiri bagi pengunjungnya. Selamat Menikmati Keindahan Kota Dingin Takengon ya? . . .
ukie.2011